Kamis, 13 September 2018

Berita gembira, ada diskon dari PLN untuk pelanggan listrik Indonesia


Bagi anda yang tidak tau, ada diskon dari PLN loh.. Dalam rangka Hari Pelanggan Nasional yang jatuh pada 4 September, PLN Distribusi Jakarta Raya memberikan diskon penambahan daya listrik sebesar 50 persen. Hal ini dilakukan PLN sebagai wujud apresiasi kepada para pelanggan listrik PLN. Sebelumnya juga, PLN telah memberikan diskon sebesar 73 persen untuk pelanggan yang ingin tambah daya hingga 2 September 2018 lalu. Dalam rangka merayakan kemerdekaan RI yang ke-73 dan Asian Games 2018, PT PLN menggelar Promo Gebyar Kemerdekaan 2018. Adapun Promo Gebyar Kemerdekaan 2018 tersebut meliputi penambahan daya listrik hingga penyambungan sementara. PLN memberikan diskon biaya penyambungan (BP) 73 persen maksimum potongan 10 juta. Khusus bagi pelanggan di Unit yang menyelenggarakan Asian Games 2018 yakni PLN wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu, PLN Distribusi Jawa Barat, PLN Distribusi Banten serta PLN Distribusi Jakarta Raya. Diskon BP 73 persen ini berlaku hingga 2 September 2018. Selanjutnya, diskon tambah daya tetap berlanjut sampai 31 Oktober 2018 dengan potongan sebesar 50 persen. Promo Gebyar Kemerdekaan 2018 yang berlaku hingga 31 Oktober ini memberikan diskon biaya penyambungan tambah daya untuk semua golongan tarif tegangan rendah. Promosi diskon untuk pelanggan itu juga sebagai rangkaian HUT ke-73 RI yang dikemas dalam program Gebyar Kemerdekaan. Promosi diskon ini juga sekaligus dari rangkaian program Gebyar Kemerdekaan yang secara bersamaan diperingati di hari pellangan nasional. 

Tidak hanya itu, masih dalam euforia Asian Games juga, PLN Disjaya memberikan apresiasi kepada pelanggannya, termasuk kepada mantan atlet bulu tangkis era 1970-1980-an, Verawaty Fajrin. Dikarenakan hari Pelanggan Nasional dan masih dalam suasana Asian Games, Verawaty Fajrin yang pada tahun 70-80-an bisa membawa Indonesia juara di event All England ini mendapatkan satu set pemasak listrik dan tambah daya gratis, sebagai penghargaan pada atlet yang pernah mengharumkan nama bangsa tersebut. Ini dilakukan untuk menjalin hubungan yang baik sekaligus mengapresiasi para pelanggan yang selama ini menggunakan layanan PLN. Tidak hanya diskon, kegiatan sapa pelanggan di PLN wilayah Kaltim-Kaltara yang mengusung tema "Senyum Pelanggan Indonesia Benderang" juga dilaksanakan, kegiatan sapa pelanggan dilakukan dengan tujuan mendengarkan suara pelanggan dan mengunjungi serta sosialisasi program layanan PLN. Momen ini merupakan kesempatan bagi PLN meningkatkan kedekatan perusahaan dengan pelanggan. Dengan mendengarkan suara pelanggan, diharapkan PLN dapat lebih memahami kebutuhan pelanggan dan meningkatkan pelayanan.

PLN memang banyak menyediakan bonus, dan diskon bagi pelanggan setianya. Sebelum dua jenis bonus diatas. Pada ramadan dan Idul Fitri 1 Syawal 1439 H, lalu. PLN pernah menghadirkan Promo Gemerlap Lebaran 2018. Promo tersebut adalah diskon Biaya Penyambungan (BP) tambah daya listrik sebesar 50% dengan maksimum potongan Rp 10 juta. Sementara itu, khusus rumah ibadah, potongan yang diberikan sebesar 100% atau gratis biaya penyambungan. Melalui Promo Gemerlap Lebaran 2018, pelanggan dapat mengajukan tambah daya mulai dari 220 VA (Volt Ampere) – 197 kVA (kilo Volt Ampere). Selain lebih murah, pelanggan bisa mendapatkan tambahan daya listrik dengan cepat karena waktu Penambahan Daya (PD) tidak lebih dari 24 jam dan tanpa merubah kWh meter paskabayar menjadi prabayar ataupun sebaliknya.





Selasa, 24 April 2018

1 VA Watt


Terkadang timbul pertanyaan 1 Ampere itu berapa watt, atau 1 Watt berapa Ampere, 1 Volt berapa Ampere, 1 Ampere berapa Volt, 1 watt berapa Volt, dan sebagainya. Bagi anda yang benar-benar awam tentang ilmu kelistrikan tentu hal ini menjadi suatu hal yang wajar untuk dipertanyakan, dan satu hal yang rasanya perlu untuk kita ketahui. Dalam ilmu listrik, kita memang mengenal berbagai satuan, dan diantara satuan-satuan listrik tersebut adalah Watt, Ampere dan Volt. Apa sebenarnya yang disebut dengan satuan Watt, Ampere dan Volt tersebut? Dan bagaimana perhitungan antara Watt, Ampere dan Volt?. Untuk lebih mengenal satuan Watt, Ampere dan Volt, terlebih dahulu kita harus mengenal definisi dari masing-masing satuan listrik tersebut.

·         Watt adalah satuan listrik untuk menyatakan besaran daya (Power) dari berbagai peralatan listrik, Satuan Watt biasa kita jumpai pada berbagai peralatan listrik yang biasa digunakan di rumah, seperti Lampu TL 36Watt, Setrika 300Watt, Mesin cuci 150Watt, Pompa air 250Watt, dan sebagainya. Satuan Watt disini menyatakan seberapa besar daya listrik yang dibutuhkan untuk menyalakan berbagai peralatan listrik tersebut. Selain itu, satuan Watt juga dapat kita temukan pada berbagai peralatan listrik lainnya, seperti Genset 1000Watt, Stabilizer 500Watt, dan sebagainya. Satuan Watt disini menyatakan seberapa besar daya listrik yang dapat dibebani atau ditanggung oleh berbagai alat listrik tersebut.



·         Ampere adalah satuan listrik untuk menyatakan besaran Arus listrik yang mengalir pada saat alat listrik digunakan. Satuan Ampere juga dapat kita jumpai pada berbagai peralatan listrik di rumah, Seperti MCB 2Ampere, Stopkontak 16Ampere, dan berbagai peralatan listrik lainnya. Satuan Ampere disini menyatakan seberapa besar arus listrik maksimal yang dapat dialirkan melalui alat listrik tersebut. Selain itu, Satuan Ampere juga dapat kita jumpai pada berbagai peralatan listrik lainnya, seperti Setrika listrik 220watt/ 1 Ampere, Mesin cuci 450Watt / 2Ampere, dan sebagainya. Satuan Ampere disini menyatakan besaran Arus yang mengalir saat alat listrik tersebut dinyalakan.





·         Volt adalah satuan listrik untuk menyatakan besaran Tegangan listrik yang dihasilkan atau dibutuhkan dari berbagai sumber listrik. Satuan listrik dapat kita jumpai pada berbagai alat listrik di rumah, seperti pada Lampu tertulis 220Volt, Mesin Cuci 220Volt, dan sebagainya. Satuan Volt disini menyatakan besaran tegangan listrik yang dibutuhkan untuk menyalakan berbagai alat listrik tersebut. Selain itu, Satuan Volt dapat kita jumpai pada berbagai pembangkit listrik, seperti Genset 220Volt, Genset 380 Volt/220Volt 3 fasa, dan sebagainya. Satuan Volt disini menyatakan besaran tegangan listrik yang dapat dihasilkan dari berbagai pembangkit listrik tersebut. 



Sebenarnya yang harus kita ketahui pertama kali adalah Volt, sebagai satuan Tegangan listrik yang pertama kali dihasilkan dari pembangkit (Genset/PLN), karena tanpa adanya Tegangan listrik maka tidak ada yang namanya Watt maupun Ampere. Tegangan listrik dihasilkan dari sebuah pembangkit listrik dengan prinsip kerja GGL, Tegangan yang dihasilkan sebelum digunakan disebut dengan GGL (E), lalu saat Tegangan listrik ini dialirkan ke berbagai alat listrik maka disebut dengan Tegangan Jepit (V). Lalu saat Tegangan dialirkan pada suatu alat listrik, maka akan menghasilkan Arus listrik yang disebut dengan satuan Ampere.

Besaran Arus listrik yang mengalir dari sumber listrik menuju Alat listrik dipengaruhi oleh seberapa besar nilai tahanan pada suatu alat listrik tersebut, dan hal ini biasa disebut dengan Daya listrik dalam satuan Watt. Hampir semua penduduk Indonesia menggunakan listrik dari perusahan BUMN PLN tapi kemungkinan banyak yang tidak tau daya listrik yang sebenarnya kita terima dari PLN tersebut. Terkadang kita juga dibuat kebingunan apakah listrik yang terpasang di rumah kita itu misalnya 900 VA atau 900 Watt?. Daya listrik sebenarnya ada 2 jenis, yaitu Daya listrik semu dan Daya listrik nyata. Apa perbedaannya?inilah perbedaannya :

Rumus Daya Listrik Semu:
Daya = Tegangan x Arus
P = V x I (dengan satuan VA)
Rumus Daya Listrik Nyata:
Daya = Tegangan x Arus x Koefisien Rata-rata
P = V x I x Cos Ø (dengan satuan watt)

Dari 2 rumus di atas, mari kita cek daya listrik yang terpasang di rumah kita. Kalau kita lihat daya listrik PLN yang terpasang adalah dengan satuan VA. Biasanya daya listrik pelanggan PLN untuk rumahan dengan tegangan 220 V sebagai berikut :

900 VA
1.300 VA
2.200 VA
3.500 VA
5.500 VA

Padahal peralatan listrik yang kita pakai sehari-hari biasanya jika kita lihat menggunakan satuan watt. Seperti lampu 5 watt, 10 watt, 100 watt dsb tidak menggunakan satuan VA. Maka untuk mengubah satuan VA menjadi dikalikan koefisien rata-rata yang pada umumnya nilainya 0,8. Jadi mari kita hitung daya nyata dari PLN tersebut di atas, yaitu:

900 VA x 0,8 = 720 watt
1.300 VA x 0,8 = 1.040 watt
2.200 VA x 0,8 = 1.760 watt
3.500 VA x 0,8 = 2.800 watt
5.500 VA x 0,8 = 4.400 wat

Jadi, kesimpulannya VA ≠ Watt

Watt adalah daya yang dibutuhkan oleh beban. VA bisa dikatakan daya yang disupply oleh sumber daya. jika kita teliti dengan peralatan elektronik, khususnya UPS. pada UPS biasanya tertera 750VA. bagi orang awam ,tentunya VA disamakan saja dengan Watt, yang berarti UPS ini mampu mensupply daya 750VA atau 750 Watt, tapi nyatanya tidak seperti itu. Watt adalah daya semu di kali faktor daya. faktor daya itu kurang dari satu (<= 1) coba, di cek pada UPS, apakah tertera berapa power factor atau faktor dayanya. jika tertera, maka beruntunglah, anda tinggal konversi VA ke Watt, dengan cara Watt = VA x Power Factor. sebagai contoh, anggaplah UPS 750VA memiliki power factor 80% maka Watt = 750 x 80% = 600watt. jadi UPS ini hanya mampu mensupply beban 600watt.

Jangan sampai UPS ini digunakan untuk beban 750 watt, karena UPS nya tidak akan mampu supply daya. kunci utama untuk mengetahui konversi VA ke Watt atau sebaliknya adalah power factor. power factor untuk beban resistif seperti lampu (dengan filamen), setrika, kompor listrik memiliki faktor daya = 1. power factor untuk beban kapasitif dan induktif < 1, tergantung besarnya kapasitansi atau induktansinya. contoh beban kapasitif dan induktif adalah komputer, motor listrik. Satuan Watt disebut daya dan untuk menghitung watt maka digunakan rumus daya yaitu :
Rumusnya adalah :

W= V x A

berarti Watt = Volt X Ampere
Maka dari itu fakta VA bukanlah watt karena VA adalah daya yang tersedia, sedangkan watt adalah daya yang digunakan, itulah sebabnya ada UPS 1200VA ternyata hanya mampu mengeluarkan 600Watt.

Beda VA dengan Watt :

VA dan Watt adalah satuan daya bedanya:

VA=VOLT X AMPERE

WATT=VOLT X AMPERE X COSQ

Jadi VA adalah daya semu, sedang WATT adalah daya nyata

Besar daya listrik adalah hasil kali tegangan dengan arus listrik. Watt juga sering di sebut dengan volt ampere (VA). Satu watt sama dengan 1 VA, sedangkan 1 kVA (kilo volt ampere) sama dengan 1000 VA, sama dengan 1000 watt. VA berbeda dengan V ataupun A saja. VA menyatakan satuan daya listrik, sedangkan V saja menyatakan jumlah tegangan listrik dan A saja menyatakan kuat arus listrik. Volt-ampere (VA) adalah pengukuran daya dalam arus searah ( DC sirkuit) listrik. Spesifikasi VA juga digunakan dalam arus bolak-balik ( AC ) sirkuit, tetapi kurang tepat dalam aplikasi ini, karena itu merupakan daya nyata , yang sering berbeda dari kekuatan sejati . Dalam rangkaian DC, 1 VA adalah setara dengan satu watt (1 W). Kekuatan, P(dalam watt) di sirkuit DC adalah sama dengan produk dari tegangan V (dalam volt s) dan saat ini saya (dalam ampere s): P = VI

Dalam suatu rangkaian AC, power dan VA berarti hal yang sama hanya ketika tidak ada reaktansi . Reaktansi diperkenalkan ketika sirkuit berisi induktor ataukapasitor . Karena kebanyakan AC sirkuit mengandung reaktansi, angka VA lebih besar dari daya yang dihamburkan atau disampaikan sebenarnya dalam watt. Hal ini dapat menyebabkan kebingungan dalam spesifikasi untuk pasokan listrik. Misalnya, persediaan mungkin dinilai pada 600 VA. Ini tidak berarti dapat memberikan 600 watt, kecuali peralatan di reaktansi bebas. Dalam kehidupan nyata, peringkat watt sebenarnya dari power supply adalah 1/2 sampai 2/3 dari rating VA.


Ketika membeli sumberlistrik seperti catu daya tak terputus ( UPS ) untuk digunakan dengan peralatan elektronik (termasuk komputer, monitor, dan peripheral lainnya), pastikan spesifikasi VA untuk peralatan yang digunakan ketika menentukan peringkat minimum untuk catu daya. Angka VA adalah nominal 1,67 kali (167 persen) konsumsi daya dalam watt. Atau, Anda dapat memperbanyak VA dari power supply sebesar 0,6 (60 persen) untuk mendapatkan ide yang baik dari kemampuan daya-memberikan dalam watt. Besar daya listrik adalah hasil kali tegangan dengan arus listrik. Watt juga sering di sebut dengan volt ampere (VA). Satu watt sama dengan 1 VA, sedangkan 1 kVA (kilo volt ampere) sama dengan 1000 VA, sama dengan 1000 watt. VA berbeda dengan V ataupun A saja. VA menyatakan satuan daya listrik, sedangkan V saja menyatakan jumlah tegangan listrik dan A saja menyatakan kuat arus listrik. itulah penjelasan dari 1 va watt

Kamis, 28 Desember 2017

Instalasi Listrik Bawah Tanah Perumahan

Selamat datang kembali di artikel saya. Kali ini kita akan membahas tentang instalasi listrik bawah tanah perumahan. Mari kita bahas bagian perumahan terlebih dahulu baik tentang definisinya maupun perkembangannya di Indonesia. Langsung saja, anda harus tau bahwa perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau hunian yang dilengkapi dengan prasarana lingkungan yaitu kelengkapan dasar fisik lingkungan, misalnya penyediaan air minum, pembuangan sampah, tersedianya listrik, telepon, jalan, yang memungkinkan lingkungan pemukiman berfungsi sebagaimana mestinya. Rumah adalah tempat untuk melepaskan lelah, tempat bergaul, dan membina rasa kekeluargaan diantara anggota keluarga, tempat berlindung keluarga dan menyimpan barang berharga, dan rumah juga ada sebagai simbol status sosial. Menurut WHO, rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung, dimana lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik untuk kesehatan kelu arga dan individu. Menurut American Public Health Association (APHA) rumah dikatakan sehat apabila : Memenuhi kebutuhan fisik dasar seperti temperatur lebih rendah dari udara di luar rumah, penerangan yang memadai, ventilasi yang nyaman, dan kebisingan, Memenuhi kebutuhan kejiwaan: Melindungi penghuninya dari penularan penyakit menular yaitu memiliki penyediaan air bersih, sarana pembuangan sampah dan saluran pembuangan air limbah yang saniter dan memenuhi syarat kesehatan, dan Melindungi penghuninya dari kemungkinan terjadinya kecelakaan dan bahaya kebakaran, seperti fondasi rumah yang kokoh, tangga yang tidak curam, bahaya kebakaran karena arus pendek listrik, keracunan, bahkan dari ancaman kecelakaan lalu lintas.

Lingkungan juga merupakan hal yang pokok untuk menunjang aktifitas di perumahan. Hal tersebut disebut networks. Networks merupakan sistem buatan maupun alami yang menyediakan fasilitas untuk operasional suatu wilayah permukiman. Untuk sistem buatan, tingkat pemenuhannya bersifat relatif, dimana antara wilayah permukiman satu dengan yang lainnya tidak sama. Sistem buatan yang yang keberadaannya diperlukan dalam suatu wilayah antara lain:


  •          Sistem jaringan air bersih
  •          Sistem transportasi
  •          Sistem komunikasi
  •          Drainase dan air kota
  •          Tata letak fisik

              Belakangan ini terdapat tiga jenis perumahan yang berkembang di Indonesia, diantaranya adalah Town House, Cluster dan Kuldesak. Perbedaan jenis ini tentu saja juga memengaruhi tipe dan jenis rumah yang ditawarkan. Berikut ini adalah informasi tentang perbedaan antara Town House, Cluster dan Kuldesak. 

     1. Town House

   Pada negara-negara seperti Eropa dan Amerika, jenis ini populer dan banyak digunakan untuk deret rumah yang menempel dan memiliki tipe sama (kopel). Karena alasan tersebut, Town House juga kerap dikenal sebagai apartemen horizontal. Sementara di Indonesia, town house umumnya berada di pusat kota dengan bentuk dan jenis yang serupa. Fasilitas umum dan sosial juga biasa dimiliki oleh perumahan bertajuk Town House ini. Uniknya, jumlah unit pada Town House tidak begitu banyak.

2. Cluster 

Cluster merupakan perumahan yang terbagi atas beberapa sub kompleks, misalnya perumahan berjenis cluster Union, memiliki subs kompleks A, B, C, dan seterusnya. Dengan tipe rumah yang sama, sub kompleks tersebut memiliki fasilitasnya masing – masing. Dan tentu saja di dalam cluster juga memiliki fasilitas umum yang bisa digunakan oleh seluruh penghuni. Karena merupakan perumahan berskala cukup besar, tentu saja cluster memiliki jumlah unit yang relatif banyak. Bahkan bisa mencapai ratusan rumah dengan pintu gerbang yang cuma satu ataupun dua saja.

3. Kuldesak

Lebih luas dan besar lagi dari cluster, kuldesak memiliki ragam dan variasi jenis rumah. Fasilitas yang disuguhkan pun umumnya bisa digunakan secara bebas oleh semua penghuni. Dengan gaya arsitektur yang cukup unik, kuldesak cenderung lebih elit dari dua jenis perumahan lainnya. Perumahan ini cenderung sepi. Namun memiliki pagar dan sistem pengamanan yang lebih ketat. 

Beralih ke permasalahan instalasi listrik bawah tanah perumahan. Kita semua mengetahui bahwa tiang listrik memang mempunyai peranan penting dalam mendistribusikan jaringan listrik tegangan rendah dan tegangan menengah, yang menyangga hantaran listrik serta perlengkapannya tergantung dari keadaan lapangan. Namun kini tiang listrik nyatanya sudah ditiadakan. Kebanyakan manajemen proyek perumahan saat ini di Indonesia mengadopsi gaya modern yang bersih dan rapi, kabel listrik ditanam di dalam tanah, lebih tepatnya sekarang banyak digunakan instalasi listrik bawah tanah perumahan, sehingga tidak merusak pemandangan dan memperindah tata letak pada perumahan.

Ada beberapa contoh instalasi listrik bawah tanah perumahan yang digunakan di Indonesia, diantara nya: The Paradise Park Residence, dan Cluster Grand Serpong Permai. Di perumahan The Paradise Park Residence. Klaster yang dikembangkan PT Farabi Global Konstruksi memiliki unit sebanyak 322 rumah. Terdapat tiga tipe yang mencakup tipe Athaya dengan harga Rp505 Juta, Pashya Rp565 Juta, dan rumah dua lantai Jasmine Rp739 Juta. Harga jual tersebut sudah termasuk PPN. Lokasi kompleks hunian ini berada sekitar satu jam dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Sedangkan stasiun kereta terdekat dari rumah adalah Stasiun KRL Tangerang. Mengenai fasilitas dalam perumahan, pengembang menyiapkan taman dan utilitas seperti kabel listrik, telepon, dan internet dari provider yang semuanya instalasi listriknya dipasang secara bawah tanah, atau underground. Sedangkan pada Cluster Grand Serpong Permai, yang berlokasi di Cisauk, Tangerang, klaster ini berjarak sekitar 8 kilometer menuju pusat bisnis di BSD City. Perumahan ini juga relatif dekat dengan AEON Mall, TerasKota, ICE BSD City, dan wahana air Ocean Park. Selain itu, penghuni juga bisa mengakses pusat kota Jakarta menggunakan kereta commuter line dengan waktu tempuh sekitar 30 menit saja. Mengusung tipe klaster sederhana dengan dua kamar tidur, Grand Serpong Permai menawarkan harga mulai dari Rp547 juta untuk tipe 36/60. Lingkungan perumahan juga dilengkapi dengan fasilitas seperti: Keamanan 24 Jam, Trek lari, Taman, dan Instalasi listrik bawah tanah.




Minggu, 17 Desember 2017

Jaringan Listrik 1 Phase



Jaringan listrik 1phase adalah instalasi listrik yang menggunakan dua kawat penghantar yaitu 1 kawat phasa dan 1 kawat 0 (netral). Pengertian sederhananya adalah listrik 1 phase terdiri dari dua kabel yaitu 1 bertegangan dan 1 netral. Umumnya listrik 1 phase bertegangan 220 volt yang digunakan banyak orang. Biasanya listrik 1 phase digunakan untuk listrik perumahan, namun listrik PLN di jalanan itu memiliki 3 phase, tetapi yang masuk ke rumah kita hanya 1 phase karena kita tidak memerlukan daya besar. Misalnya yang ke rumah kita adalah Phase R, tetangga kita mungkin Phase S, dan tetangga yang lain Phase T. Sedangkan Listrik 3 phase adalah instalasi listrik yang menggunakan tiga kawat phase dan satu kawat 0 (netral) atau kawat ground. Menurut istilah Listrik 3 Phase terdiri dari 3 kabel bertegangan listrik dan 1 kabel Netral. Umumnya listrik 3 phasa bertegangan 380V yang banyak digunakan Industri atau pabrik. Listrik 3 phase adalah listrik AC (alternating current) yang menggunakan 3 penghantar yang mempunyai tegangan sama tetapi berbeda dalam sudut phase sebesar 120 degree. Ada 2 macam hubungan dalam koneksi 3 penghantar, yaitu : 

1.Hubungan bintang (“Y” atau star).

 2.Hubungan delta. 

Jaringan listrik 1phase atau di sebut juga JTR ( jaringan tegangan rendah ) jaringan ini hanya melayani rumah rumah saja dan tegangan yang melalu ini hanya 220 Volt tegangan ini untuk tegangan rumah rumah saja. Sedangkan jaringan 3 phase atau sebut saja JTM (Jaringan tegangan menengah) jaringan ini menampung beban tinggi dan untuk pengaliran tegangan saja. setiap sistem jaringan, jaringan listrik 1 phase ataupun 3 fasa mempunyai kekurangan dan kelebihan sendiri sendiri. :

Kekurangan dan kelebihan jaringan 1 fasa:

Kekurangan sistem 1 fasa: 


  • Hanya terdiri dari 2 penghanatar saja yaitu Fasa R dan Netral
  • Beban yang besar di tampung oleh 1 penghantar saja
  •  Pada generator 1 fasa ,generator menjadi lebih besar.
Kelebihan sistem 1 fasa:
·          
  • Lebih simpel karena terdiri hanya 2 Penghantar saja dalam jaringan
  • Ekonomis

Untuk perbandingan karena diatas sudah dijelaskan tentang jaringan listrik 1 phase, maka untuk perbandingan, akan dijelaskan juga jaringan listrik 3 phase. Biasanya Industri atau hotel memerlukan daya listrik yang besar sehingga memerlukan line yang banyak. Listrik 3 phase biasanya diperlukan untuk menggerakkan motor industri yang memerlukan daya besar.

Karena menggunakan tegangan yang lebih tinggi maka arus yang akan mengalir akan lebih rendah untuk daya yang sama. Sehingga untuk daya yang besar, kabel yang digunakan bisa lebih kecil. Untuk motor induksi, listrik 3 phasa tidak memerlukan kapasitor. beda 3 fasa dan 1 fasa. Bila suatu alat membutuhkan catu daya listrik 3(tiga) phase, maka hubungannya dengan catu daya = R S T (phase to phase 380 Volt).  Sedangkan pengertian Listrik 1(satu) phase : Bila suatu alat membutuhkan catu daya listrik 1(satu) phase, maka hubungan nya dengan catu daya = R dengan N atau S-N atau T-N. (phase to Neutral 220 Volt). Itu dari sisi koneksi (hubungan). Sedangkan dari sisi effisiensi, pemakaian 3(tiga) phase dapat memperkecil Ampere (arus listrik) dan secara otomatis memperkecil diameter penghantar (kabel Beda listrik 1 fase sama 3 fase ialah kalau satu fase hanya terdiri dari fasa dan netral (+&-) dgn tegangan out put 220V 3 fasa terdiri dari 3 arus positif dan satu netral dengan simbol (R,S,T,N) RST adalah fasa dan N adalah netral digunakan untuk motor 3 fasa atau instalasi satu fasa juga bisa dengan out put R-N : 220V S-N:220V T-N 220V R-T:380V R-S:380V T-S:380V.

Kekurangan dan kelebihan sistem 3 fasa

Kekurangan sistem 3 fasa
·        
  • Mahal
  • Waktu yang di perlukan lebih lama
Kelebihan sistem 3 fasa:
  •  Tegangan yang besar mampu di bagi menjadi 3 Penghantar yaitu R,S,T dan N
  •  Genertaror yang mebggunakan sistem ini ukuranya lebih kecil
·         simpel

Senin, 11 Desember 2017

Jaringan Listrik Perumahan



Jaringan Listrik Perumahan adalah hal yang penting untuk diketahui oleh kita semua, baik developer hunian, maupun perancang perumahan. Sebelumnya mari kita samakan perspektif, bahwa perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni. Ini sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan Dan Kawasan Permukiman (“UU Perumahan”). Dan jaringan listrik termasuk dalam prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan. Hal ini dapat terlihat dalam perencanaan perumahan.

Perencanaan perumahan adalah bagian dari penyelengaraan perumahan. Perumahan yang dimaksud mencakup rumah atau perumahan beserta prasarana, sarana, dan utilitas umum.
 Perencanaan perumahan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rumah yang terdiri atas dua poin yaitu:
a.    perencanaan dan perancangan rumah; dan
b.    perencanaan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan.

Perencanaan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan sebagaimana dimaksud di atas meliputi:
a.    rencana penyediaan kaveling tanah untuk perumahan sebagai bagian dari permukiman; dan
b.    rencana kelengkapan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan.

Mengenai rencana kelengkapan prasarana, sarana dan utilitas umum perumahan, berikut penjelasannya:
a.    Yang dimaksud dengan “rencana kelengkapan prasarana” paling sedikit meliputi jalan, drainase, sanitasi, dan air minum.
b.    Yang dimaksud dengan “rencana kelengkapan sarana” paling sedikit meliputi rumah ibadah dan ruang terbuka hijau (RTH).
c.    Yang dimaksud dengan “rencana kelengkapan utilitas umum” paling sedikit meliputi, jaringan listrik termasuk KWH meter dan jaringan telepon.
d.    Perencanaan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan harus mempertimbangkan kebutuhan prasarana, sarana, dan utilitas umum bagi masyarakat yang mempunyai keterbatasan fisik, misalnya penyandang cacat dan lanjut usia.

Merujuk pada penjelasan di atas, maka jaringan listrik perumahan termasuk sebagai kelengkapan utilitas umum yang harus ada pada perumahan. Hal serupa juga disebutkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyerahan Prasarana, Sarana, Dan Utilitas Perumahan Dan Permukiman Di Daerah (“Permendagri 9/2009”). Dalam Permendagri 9/2009 diatur bahwa perumahan dan permukiman dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas. 

Utilitas perumahan dan permukiman, antara lain:
a.    jaringan air bersih; 
b.    jaringan listrik; 
c.    jaringan telepon; 
d.    jaringan gas; 
e.    jaringan transportasi;
f.     pemadam kebakaran; dan 
g.    sarana penerangan jasa umum. 

Hal ini berarti, jaringan listrik merupakan utilitas yang memang harus ada pada perumahan. Perlu diketahui bahwa jika pihak yang menyelenggarakan pembangunan perumahan tidak membangun perumahan sesuai dengan kriteria, spesifikasi, persyaratan, prasarana, sarana, dan utilitas umum yang diperjanjikan, maka dapat dikenai sanksi administrasi. Sanksi administratif tersebut dapat berupa:

a.    peringatan tertulis;
b.    pembatasan kegiatan pembangunan;
c.    penghentian sementara atau tetap pada pekerjaan pelaksanaan pembangunan;
d.    penghentian sementara atau penghentian tetap pada pengelolaan perumahan;
e.    penguasaan sementara oleh pemerintah (disegel);
f.     kewajiban membongkar sendiri bangunan dalam jangka waktu tertentu;
g.    pembatasan kegiatan usaha;
h.    pembekuan izin mendirikan bangunan;
i.      pencabutan izin mendirikan bangunan;
j.     pembekuan/pencabutan surat bukti kepemilikan rumah;
k.    perintah pembongkaran bangunan rumah;
l.      pembekuan izin usaha;
m. pencabutan izin usaha;
n.    pengawasan;
o.    pembatalan izin;
p.    kewajiban pemulihan fungsi lahan dalam jangka waktu tertentu;
q.    pencabutan insentif;
r.     pengenaan denda administratif; dan/atau
s.    penutupan lokasi.

Selain sanksi administrasi, dapat juga dikenai sanksi pidana, yaitu pidana denda paling banyak Rp5 miliar. Selain pidana denda tersebut pelaku dapat dijatuhi pidana tambahan berupa membangun kembali perumahan sesuai dengan kriteria, spesifikasi, persyaratan, prasarana, sarana, dan utilitas umum yang diperjanjikan.

Dasar Hukum perumahan yaitu:
1.    Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan Dan Kawasan Permukiman;
2.    Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyerahan Prasarana, Sarana, Dan Utilitas Perumahan Dan Permukiman Di Daerah;
Pasal 1 angka 6 dan Pasal 20 ayat (1) huruf a UU Perumahan
Pasal 20 ayat (2) UU Perumahan
Pasal 23 ayat (1) UU Perumahan
Pasal 23 ayat (2) UU Perumahan
Pasal 28 ayat (1) UU Perumahan
Penjelasan Pasal 28 ayat (1) huruf b UU Perumahan
Pasal 7 Permendagri 9/2009
Pasal 10 Permendagri 9/2009
Pasal 150 ayat (1) jo. Pasal 134 UU Perumahan
Pasal 151 ayat (1) UU Perumahan
Pasal 151 ayat (2) UU Perumahan 

            Dalam perkembangannya jaringan listrik perumahan saat ini banyak yang mengusung sistem jaringan listrik tanpa tiang atau yang biasa disebut dengan jaringan bawah tanah. Sistem ini banyak digunakan pada perumahan cluster. Keunggulan dari sistem jaringan listrik bawah tanah jarang mengalami gangguan. Selain itu tiang terhindar tersambar petir. Banyak yang menerapkan sistem jaringan listrik bawah tanah ini alasannya untuk keamanan sistem. Keuntungan lain menggunakan sistem ini tidak banyak menghabiskan lahan. Dengan sistem jaringan seperti ini dapat terhindar dari gangguan seperti kabel putus. Penggunaan jaringan listrik seperti ini bisa dibilang sudah hampir diterapkan di seluruh perumahan berkonsep cluster. Pasalnya perbaikan instalasi jaringan sistem ini lebih mudah.