Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang
disebabkan dari pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik
dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat
diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh
arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam
satuan mikro Ampere seperti di dalam jaringan
tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi
pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus
searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus alat listrik adalah
konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung
pada voltase dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm. Arus
listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan
internasional. Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai
arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x
10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar,
dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain
dalam ruang hampa udara. Jaringan listrik Aliran Atas atau yang sering di sebut
LAA adalah suatu sistem yang terdiri dari Gardu Listrik dan jaringan listrik
aliran atas yang berfungsi untuk menyalurkan daya listrik dari sumber ke beban
dalam hal ini yang biasa menggunakan jaringan listrik aliran atas adalah Kereta
Rel Listrik (KRL). Untuk mengetahui secara umum proses
penyaluran dapat di lihat pada gambar berikut :
Power plant adalah bagian yang
menghasilkan sumber energi listrik. Tenaga listrik ini akan disalurkan melalui
transmisi yaitu power distribution line. dalam penyaluran ini ada dua proses
perubahan tegangan yaitu pada line distribution line tegangan akan dinaikan
menggunakan trafo step up menjadi (150 kV, 500 kV), setelah di transmisikan dan
mendekati beban tegangan di turunkan dengan trafo step down menjadi (20 kV).
Tegangan incomming pada DC substation adalah 20 kV dan akan di konversi menjadi
teganan DC 1500. Teganan iniyang digunakan untuk suplay ke KRL. Di Jakarta
modern seperti saat ini, KRL bukanlah hal yang asing untuk dilihat. Sangatlah
lumrah anda melihat KRL wara-wiri di jalur kereta ibukota dan kota-kota
penyangga di sekitarnya. Kebanyakan jalur KRL di Jabodetabek baru
dielektrifikasi pasca Indonesia merdeka. Terkecuali untuk jalur Jakarta
Kota-Bogor, Jakarta Kota-Jatinegara, Jakarta Kota-Tanjung Priok, dan Tanjung
Priok-Jatinegara, semua jalur itu sudah dielektrifikasi sejak era kolonial
Belanda.
Mungkin sering terbesit di benak
anda. Di era kolonial yang masih belum se-modern sekarang, darimana mereka bisa
mendapatkan listrik untuk menjalankan KRL? KRL di era kolonial dikelola oleh
anak perusahaan Staatspoorwegen yang bernama Electrische Staatspoorwegen atau
ESS. Selain sebagai operator, ESS juga bertanggungjawab atas sarana dan
prasarana operasional KRL di Batavia dan sekitarnya termasuk untuk kelistrikan.
Listrik untuk KRL ini didapatkan dari PLTA Kracak dan PLTA Ubruk yang berada di
Leuwiliang, Bogor, Jawa Barat. Dari PLTA Kracak dan PLTA Ubruk, listrik tak
langsung dialirkan ke LAA (jaringan listrik aliran atas) karena tegangan yang masih terlalu tinggi
serta masih dalam bentuk AC, melainkan dikirim ke gardu induk melalui sutet.
Saat ini ada 3 gardu induk untuk LAA peninggalan ESS yang masih digunakan
sampai saat ini, yakni Gardu Induk Kedung Badak, Depok, Jatinegara, dan Ancol. Gardu
induk ini akan menurunkan tegangan dari sutet serta mengkonversi tegangannya
dari AC ke DC agar bisa langsung diaplikasikan ke LAA maupun mengirimkannya ke
gardu kecil. Listrik yang sudah dikonversi ke DC di gardu induk disalurkan
melalui kabel penyalur listrik ke gardu kecil. Kalau penasaran yang mana
kabel penyalur, perhatikan saja kabel yang menggantung di samping LAA. Gardu
kecil ini akan memperkecil tegangan yang disalurkan oleh gardu induk dan
menyalurkannya ke kabel LAA. Selain itu, gardu kecil ini juga bisa memutus
aliran LAA apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sayangnya gardu kecil
ini kebanyakan sudah tidak digunakan lagi karena adanya modernisasi pada
kelistrikan KRL. Dan juga pembaruan pada jaringan listrik aliran atas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar