Kabel
ialah penghantar logam yang dilindungi dengan isolasi. Bila jumlah penghantar
logam tadi lebih dari satu maka keseluruhan kabel yang berisolasi tadi
dilengkapi lagi dengan selubung pelindung. Penghantar ialah suatu benda yang
berbentuk logam ataupun non logam yang bersifat konduktor atau dapat
mengalirkan arus listrik dari satu titik ke titik yang lain. Penghantar dapat
berupa kabel ataupun berupa kawat penghantar, contohnya kabel listrik yang
dipakai di rumah. Bila kabel tersebut dikupas bungkusnya, maka akan terlihat
sebuah selubung berwarna putih yang membungkus beberapa inti kabel yang
terisolasi 2 atau 3 inti, dimana masing-masing inti memiliki warna isolasi yang
berbeda. Fungsi kabel adalah
sebagai media untuk menyalurkan energi listrik. Sebuah kabel listrik terdiri
dari isolator dan konduktor. Isolator adalah bahan bungkus kabel yang biasanya
terbuat dari bahan thermoplastik atau thermosetting, sedangkan konduktornya
terbuat dari bahan tembaga ataupun aluminium. Isolator
listrik, atau bungkus kabel adalah bahan yang tidak bisa atau sulit melakukan perpindahan muatan listrik.
Dalam bahan isolator valensi elektronnya terikat kuat pada atom-atomnya, itulah
alasan mengapa bahan-bahan ini dipergunakan pada kabel sebagai isolator, yaitu
untuk menghambat mengalirnya arus listrik. Dengan kata lain isolator berguna
sebagai penopang beban atau pemisah antara konduktor tanpa membuat adanya arus
mengalir ke luar antara konduktor, itulah mengapa isolator disebut sebagai
bungkus kabel. Istilah “isolator” ini juga dipergunakan untuk menamai alat
yang digunakan untuk menyangga kabel transmisi listrik pada tiang listrik.
Beberapa bahan, seperti kaca, kertas, atau Teflon
merupakan bahan bungkus kabel yang sangat bagus. Beberapa bahan sintetis masih
"cukup bagus" dipergunakan sebagai bungkus kabel. Contohnya plastik
atau karet. Bahan-bahan ini dipilih sebagai isolator kabel karena lebih mudah
dibentuk dan diproses, dan bahan ini juga dapat menyumbat aliran listrik pada
voltase menengah, ratusan, hingga mungkin ribuan volt. Kemampuan hantar sebuah
kabel listrik ditentukan oleh KHA yaitu kemampuan hantar arus yang dimilikinya,
sebab parameter hantaran listrik ditentukan dalam satuan Ampere. Kemampuan
hantar arus ditentukan oleh luas penampang konduktor yang berada dalam kabel
listrik, adapun ketentuan mengenai KHA kabel listrik diatur dalam spesifikasi
SPLN. Sedangkan tegangan listrik dinyatakan dalam Volt, besar daya yang
diterima dinyatakan dalam satuan Watt, yang merupakan perkalian dari Ampere ×
Volt = Watt. Pada tegangan 220 Volt dan KHA 10 Ampere, sebuah kabel listrik
dapat menyalurkan daya sebesar 220V × 10A = 2200 Watt.
Kabel listrik berdasarkan
tegangannya terdiri beberapa kategori, antara lain:
- Kabel listrik Tegangan Rendah
- Kabel listrik Tegangan Menengah
- Kabel listrik Tegangan Tinggi
Jenis
kabel listrik yang umum dipakai dan nomenklatur-nya pada listrik perumahan, paling tidak ada 3 jenis kabel
listrik yang paling umum digunakan, yaitu kabel jenis Kabel NYA, Kabel NYM dan Kabel NYY. Kode NYA, NYM dan NYY ini merupakan
tata nama atau nomenklatur pada
kabel. PUIL 2000 (Persyaratan Umum Instalasi Listrik tahun 2000) dalam lampiran
C menjelaskan mengenai tata nama (nomenklatur)
kabel ini. Dari lampiran tersebut, kabel NYA, NYM dan NYY berarti kabel standar
berpenghantar tembaga huruf “N” dan berselubung isolasi dari PVC (Poli Vinil Chlorid) huruf “Y”. Untuk
orang - orang yang bergerak di bidang “recycle” atau daur ulang limbah, bungkus
kabel biasanya dibuang, karena konduktor yang kebanyakan berbahan tembaga,
ataupun aluminium lah yang mempunyai nilai ekonomi pada bisnis ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar