Minggu, 24 September 2017

Bungkus Kabel



Kabel ialah penghantar logam yang dilindungi dengan isolasi. Bila jumlah penghantar logam tadi lebih dari satu maka keseluruhan kabel yang berisolasi tadi dilengkapi lagi dengan selubung pelindung. Penghantar ialah suatu benda yang berbentuk logam ataupun non logam yang bersifat konduktor atau dapat mengalirkan arus listrik dari satu titik ke titik yang lain. Penghantar dapat berupa kabel ataupun berupa kawat penghantar, contohnya kabel listrik yang dipakai di rumah. Bila kabel tersebut dikupas bungkusnya, maka akan terlihat sebuah selubung berwarna putih yang membungkus beberapa inti kabel yang terisolasi 2 atau 3 inti, dimana masing-masing inti memiliki warna isolasi yang berbeda. Fungsi kabel adalah sebagai media untuk menyalurkan energi listrik. Sebuah kabel listrik terdiri dari isolator dan konduktor. Isolator adalah bahan bungkus kabel yang biasanya terbuat dari bahan thermoplastik atau thermosetting, sedangkan konduktornya terbuat dari bahan tembaga ataupun aluminium. Isolator listrik, atau bungkus kabel adalah bahan yang tidak bisa atau sulit melakukan perpindahan muatan listrik. Dalam bahan isolator valensi elektronnya terikat kuat pada atom-atomnya, itulah alasan mengapa bahan-bahan ini dipergunakan pada kabel sebagai isolator, yaitu untuk menghambat mengalirnya arus listrik. Dengan kata lain isolator berguna sebagai penopang beban atau pemisah antara konduktor tanpa membuat adanya arus mengalir ke luar antara konduktor, itulah mengapa isolator disebut sebagai bungkus kabel. Istilah “isolator” ini juga dipergunakan untuk menamai alat yang digunakan untuk menyangga kabel transmisi listrik pada tiang listrik.

Beberapa bahan, seperti kaca, kertas, atau Teflon merupakan bahan bungkus kabel yang sangat bagus. Beberapa bahan sintetis masih "cukup bagus" dipergunakan sebagai bungkus kabel. Contohnya plastik atau karet. Bahan-bahan ini dipilih sebagai isolator kabel karena lebih mudah dibentuk dan diproses, dan bahan ini juga dapat menyumbat aliran listrik pada voltase menengah, ratusan, hingga mungkin ribuan volt. Kemampuan hantar sebuah kabel listrik ditentukan oleh KHA yaitu kemampuan hantar arus yang dimilikinya, sebab parameter hantaran listrik ditentukan dalam satuan Ampere. Kemampuan hantar arus ditentukan oleh luas penampang konduktor yang berada dalam kabel listrik, adapun ketentuan mengenai KHA kabel listrik diatur dalam spesifikasi SPLN. Sedangkan tegangan listrik dinyatakan dalam Volt, besar daya yang diterima dinyatakan dalam satuan Watt, yang merupakan perkalian dari Ampere × Volt = Watt. Pada tegangan 220 Volt dan KHA 10 Ampere, sebuah kabel listrik dapat menyalurkan daya sebesar 220V × 10A = 2200 Watt.

Kabel listrik berdasarkan tegangannya terdiri beberapa kategori, antara lain:

  1. Kabel listrik Tegangan Rendah
  2. Kabel listrik Tegangan Menengah
  3. Kabel listrik Tegangan Tinggi

Jenis kabel listrik yang umum dipakai dan nomenklatur-nya pada listrik perumahan, paling tidak ada 3 jenis kabel listrik yang paling umum digunakan, yaitu kabel jenis Kabel NYA, Kabel NYM dan Kabel NYY. Kode NYA, NYM dan NYY ini merupakan tata nama atau nomenklatur pada kabel. PUIL 2000 (Persyaratan Umum Instalasi Listrik tahun 2000) dalam lampiran C menjelaskan mengenai tata nama (nomenklatur) kabel ini. Dari lampiran tersebut, kabel NYA, NYM dan NYY berarti kabel standar berpenghantar tembaga huruf “N” dan berselubung isolasi dari PVC (Poli Vinil Chlorid) huruf “Y”. Untuk orang - orang yang bergerak di bidang “recycle” atau daur ulang limbah, bungkus kabel biasanya dibuang, karena konduktor yang kebanyakan berbahan tembaga, ataupun aluminium lah yang mempunyai nilai ekonomi pada bisnis ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar