Selasa, 26 September 2017

Metal Indonesia



Berbagai jenis material digunakan manusia untuk memenuhi keperluan hidupnya. Namun secara secara garis besar khususnya pada bidang teknik, material teknik dikelompokkan pada tiga kelompok, yakni: logam, non logam, dan komposit. Logam atau metal adalah material yang paling banyak digunakan pada bidang teknik. Secara garis besar logam dikelompokkan pada dua kelompok, yakni: logam ferro dan logam non ferro. Logam ferro meliputi: besi (iron), baja (steel), dan besi cor (cast iron). Logam non ferro adalah logam selain logam besi, seperti, aluminum, tembaga, magnesium, dan paduan-paduannya. Material non logam atau material bukan logam, yakni: polimer, dan keramik. Polimer meliputi thermoset dan thermoplastis, yang di dalamnya termasuk juga karet, dan plastik. Sedangkan keramik meliputi keramik konvensional dan keramik modern, dari mulai gerabah, genting ubin, alat rumah tangga, sampai pada keramik modern dan canggih seperti semikonduktor, komponen elektronik sampai pada komponen pesawat luar angkasa yang tahan temperatur tinggi. 




Komposit diartikan sebagai gabungan beberapa bahan, dimana bahan-bahan yang digabung masih bisa terlihat dengan mata telanjang. Sebagai contoh: beton, ban mobil, dan fiberglass. Beton merupakan komposit gabungan keramik dengan logam, yang bila beton dipotong masih termati atau terlihat logam baja dan tembok sebagai bahan keramiknya. Ban mobil merupakan bahan komposit gabungan polimer dan logam, yang bila potong, akan terlihat karet sebagai bahan polimer dan kawat baja sebagai bahan logamnya. Fiberglass merupakan bahan komposit gabungan polimer dengan keramik, dimana pada bahan tersebut terlihat serat-serat sebahan bahan keramiknya, dan plastik sebagai bahan polimernya yang juga merupakan matriknya. Material logam indonesia mempunyai badan penelitian dan pengembangan, yang bernama Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM), yang berdiri pada tahun 1969 berdasarkan SK Direktorat Jenderal Perindustrian Dasar No. 48 / Kpts. DD / Perdas, dengan nama Proyek Pusat Pengembangan Industri Pengerjaan Logam atau lebih dikenal dengan nama Metal Industries Development Center (MIDC).

Dan pada tanggal 9 Maret 1979 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian No. 45 / M / SK / 1979, proyek MIDC berubah status menjadi Balai Besar Logam dan Mesin, dan berada di bawah lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Departemen Perindustrian Republik Indonesia.  Ketika terjadi penggabungan antara Departemen Perindustrian dan Perdagangan tahun 2002, BBLM berada di bawah Direktorat Jenderal Industri dan Dagang Kecil Menengah (IDKM), lalu pada tahun 2005 BBLM kembali lagi berada di bawah BPPI sesuai dengan pemisahan kembali Departemen Perindustrian dan Departemen Perdagangan. Saat ini BBLM berada di bawah naungan Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian Republik Indonesia sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian No. 58/M-IND/PER/6/2015 tanggal 12 Juni 2015. Sejak pendiriannya, BBLM telah bekerjasama dengan Pemerintah Kerajaan Belgia (1969 – 1987), UNIDO (1975–1978), Pemerintah Republik Federal Jerman (1976), NIRIN (1995 – 2000) dan Japan International Cooperation Agency – JICA (1999 – 2004).   Saat ini kerja sama yang sedang dilaksanakan yaitu dengan Korea Institute of Materials Science (KIMS) dalam bidang penelitian dan pengembangan material engineering. Tugas dan fungsi BBLM meliputi melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang industri logam dan mesin. Adapun bidang yang terkait adalah : Pengecoran logam Permesinan dan Pengelasan Pengujian dan Kalibrasi Dalam aktivitasnya BBLM melakukan kerjasama antara material metal indonesia, dengan Industri industri SME' s untuk melakukan kegiatan supervisi, konsultasi, bantuan teknis, pelatihan, pembuatan prototyping, seminar dan kegiatan lainnya dalam bidang logam, atau metal Indonesia dan mesin. Kegiatan tersebut adalah merupakan wujud kontribusi unit teknis terhadap pengembangan industri logam, atau metal dan mesin di dalam negeri, MIDC telah berperan aktif dalam memberikan jasa pelayanan teknik kepada industri metal indonesia yang berskala kecil dan menengah, dengan menjalin kerjasama dengan pemerintah pusat dan daerah, institusi dan akademi, serta industri-industri besar dalam rangka mengembangkan usahanya. Semoga artikel metal Indonesia ini dapat memberi informasi bagi anda.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar