Terkadang timbul
pertanyaan 1 Ampere itu berapa watt, atau 1 Watt berapa Ampere, 1 Volt berapa
Ampere, 1 Ampere berapa Volt, 1 watt berapa Volt, dan sebagainya. Bagi anda
yang benar-benar awam tentang ilmu kelistrikan tentu hal ini menjadi suatu hal
yang wajar untuk dipertanyakan, dan satu hal yang rasanya perlu untuk kita
ketahui. Dalam ilmu listrik, kita memang mengenal berbagai satuan, dan diantara
satuan-satuan listrik tersebut adalah Watt, Ampere dan Volt. Apa sebenarnya
yang disebut dengan satuan Watt, Ampere dan Volt tersebut? Dan bagaimana
perhitungan antara Watt, Ampere dan Volt?. Untuk lebih mengenal satuan Watt,
Ampere dan Volt, terlebih dahulu kita harus mengenal definisi dari
masing-masing satuan listrik tersebut.
·
Watt adalah satuan listrik untuk
menyatakan besaran daya (Power) dari berbagai peralatan listrik, Satuan Watt
biasa kita jumpai pada berbagai peralatan listrik yang biasa digunakan di
rumah, seperti Lampu TL 36Watt, Setrika 300Watt, Mesin cuci 150Watt, Pompa air
250Watt, dan sebagainya. Satuan Watt disini menyatakan seberapa besar daya
listrik yang dibutuhkan untuk menyalakan berbagai peralatan listrik tersebut. Selain
itu, satuan Watt juga dapat kita temukan pada berbagai peralatan listrik
lainnya, seperti Genset 1000Watt, Stabilizer 500Watt, dan sebagainya. Satuan
Watt disini menyatakan seberapa besar daya listrik yang dapat dibebani atau
ditanggung oleh berbagai alat listrik tersebut.
·
Ampere adalah satuan listrik untuk
menyatakan besaran Arus listrik yang mengalir pada saat alat listrik digunakan.
Satuan Ampere juga dapat kita jumpai pada berbagai peralatan listrik di rumah,
Seperti MCB 2Ampere, Stopkontak 16Ampere, dan berbagai peralatan listrik
lainnya. Satuan Ampere disini menyatakan seberapa besar arus listrik maksimal yang
dapat dialirkan melalui alat listrik tersebut. Selain itu, Satuan Ampere juga
dapat kita jumpai pada berbagai peralatan listrik lainnya, seperti Setrika
listrik 220watt/ 1 Ampere, Mesin cuci 450Watt / 2Ampere, dan sebagainya. Satuan
Ampere disini menyatakan besaran Arus yang mengalir saat alat listrik tersebut
dinyalakan.
·
Volt adalah satuan listrik untuk
menyatakan besaran Tegangan listrik yang dihasilkan atau dibutuhkan dari
berbagai sumber listrik. Satuan listrik dapat kita jumpai pada berbagai alat
listrik di rumah, seperti pada Lampu tertulis 220Volt, Mesin Cuci 220Volt, dan
sebagainya. Satuan Volt disini menyatakan besaran tegangan listrik yang
dibutuhkan untuk menyalakan berbagai alat listrik tersebut. Selain itu, Satuan
Volt dapat kita jumpai pada berbagai pembangkit listrik, seperti Genset
220Volt, Genset 380 Volt/220Volt 3 fasa, dan sebagainya. Satuan Volt disini
menyatakan besaran tegangan listrik yang dapat dihasilkan dari berbagai
pembangkit listrik tersebut.
Sebenarnya yang harus
kita ketahui pertama kali adalah Volt, sebagai satuan Tegangan listrik yang
pertama kali dihasilkan dari pembangkit (Genset/PLN), karena tanpa adanya
Tegangan listrik maka tidak ada yang namanya Watt maupun Ampere. Tegangan
listrik dihasilkan dari sebuah pembangkit listrik dengan prinsip kerja GGL,
Tegangan yang dihasilkan sebelum digunakan disebut dengan GGL (E), lalu saat
Tegangan listrik ini dialirkan ke berbagai alat listrik maka disebut dengan
Tegangan Jepit (V). Lalu saat Tegangan dialirkan pada suatu alat listrik, maka
akan menghasilkan Arus listrik yang disebut dengan satuan Ampere.
Besaran Arus listrik yang
mengalir dari sumber listrik menuju Alat listrik dipengaruhi oleh seberapa
besar nilai tahanan pada suatu alat listrik tersebut, dan hal ini biasa disebut
dengan Daya listrik dalam satuan Watt. Hampir semua penduduk Indonesia
menggunakan listrik dari perusahan BUMN PLN tapi kemungkinan banyak yang tidak
tau daya listrik yang sebenarnya kita terima dari PLN tersebut. Terkadang kita
juga dibuat kebingunan apakah listrik yang terpasang di rumah kita itu misalnya
900 VA atau 900 Watt?. Daya listrik sebenarnya ada 2 jenis, yaitu Daya listrik
semu dan Daya listrik nyata. Apa perbedaannya?inilah perbedaannya :
Rumus Daya Listrik Semu:
Daya = Tegangan x Arus
P = V x I (dengan satuan VA)
Rumus Daya Listrik Nyata:
Daya = Tegangan x Arus x Koefisien Rata-rata
P = V x I x Cos Ø (dengan satuan watt)
Dari 2 rumus di atas,
mari kita cek daya listrik yang terpasang di rumah kita. Kalau kita lihat daya
listrik PLN yang terpasang adalah dengan satuan VA. Biasanya daya listrik
pelanggan PLN untuk rumahan dengan tegangan 220 V sebagai berikut :
900 VA
1.300 VA
2.200 VA
3.500 VA
5.500 VA
Padahal peralatan listrik
yang kita pakai sehari-hari biasanya jika kita lihat menggunakan satuan watt.
Seperti lampu 5 watt, 10 watt, 100 watt dsb tidak menggunakan satuan VA. Maka
untuk mengubah satuan VA menjadi dikalikan koefisien rata-rata yang pada
umumnya nilainya 0,8. Jadi mari kita hitung daya nyata dari PLN tersebut di
atas, yaitu:
900 VA x 0,8 = 720 watt
1.300 VA x 0,8 = 1.040 watt
2.200 VA x 0,8 = 1.760 watt
3.500 VA x 0,8 = 2.800 watt
5.500 VA x 0,8 = 4.400 wat
Jadi, kesimpulannya VA ≠ Watt
Watt adalah daya yang
dibutuhkan oleh beban. VA bisa dikatakan daya yang disupply oleh sumber daya. jika
kita teliti dengan peralatan elektronik, khususnya UPS. pada UPS biasanya
tertera 750VA. bagi orang awam ,tentunya VA disamakan saja dengan Watt, yang
berarti UPS ini mampu mensupply daya 750VA atau 750 Watt, tapi nyatanya tidak
seperti itu. Watt adalah daya semu di kali faktor daya. faktor daya itu kurang
dari satu (<= 1) coba, di cek pada UPS, apakah tertera berapa power factor
atau faktor dayanya. jika tertera, maka beruntunglah, anda tinggal konversi VA
ke Watt, dengan cara Watt = VA x Power Factor. sebagai contoh, anggaplah UPS
750VA memiliki power factor 80% maka Watt = 750 x 80% = 600watt. jadi UPS ini
hanya mampu mensupply beban 600watt.
Jangan sampai UPS ini digunakan
untuk beban 750 watt, karena UPS nya tidak akan mampu supply daya. kunci utama
untuk mengetahui konversi VA ke Watt atau sebaliknya adalah power factor. power
factor untuk beban resistif seperti lampu (dengan filamen), setrika, kompor
listrik memiliki faktor daya = 1. power factor untuk beban kapasitif dan
induktif < 1, tergantung besarnya kapasitansi atau induktansinya. contoh
beban kapasitif dan induktif adalah komputer, motor listrik. Satuan Watt
disebut daya dan untuk menghitung watt maka digunakan rumus daya yaitu :
Rumusnya adalah :
W= V x A
berarti Watt = Volt X Ampere
Maka dari itu fakta VA
bukanlah watt karena VA adalah daya yang tersedia, sedangkan watt adalah daya
yang digunakan, itulah sebabnya ada UPS 1200VA ternyata hanya mampu mengeluarkan
600Watt.
Beda VA dengan Watt :
VA dan Watt adalah satuan daya bedanya:
VA=VOLT X AMPERE
WATT=VOLT X AMPERE X COSQ
Jadi VA adalah daya semu, sedang WATT adalah daya
nyata
Besar daya listrik adalah
hasil kali tegangan dengan arus listrik. Watt juga sering di sebut dengan volt
ampere (VA). Satu watt sama dengan 1 VA, sedangkan 1 kVA (kilo volt ampere)
sama dengan 1000 VA, sama dengan 1000 watt. VA berbeda dengan V ataupun A saja.
VA menyatakan satuan daya listrik, sedangkan V saja menyatakan jumlah tegangan
listrik dan A saja menyatakan kuat arus listrik. Volt-ampere (VA) adalah
pengukuran daya dalam arus searah ( DC sirkuit) listrik. Spesifikasi VA juga
digunakan dalam arus bolak-balik ( AC ) sirkuit, tetapi kurang tepat dalam
aplikasi ini, karena itu merupakan daya nyata , yang sering berbeda dari
kekuatan sejati . Dalam rangkaian DC, 1 VA adalah setara dengan satu watt (1
W). Kekuatan, P(dalam watt) di sirkuit DC adalah sama dengan produk dari
tegangan V (dalam volt s) dan saat ini saya (dalam ampere s): P = VI
Dalam suatu rangkaian AC,
power dan VA berarti hal yang sama hanya ketika tidak ada reaktansi . Reaktansi
diperkenalkan ketika sirkuit berisi induktor ataukapasitor . Karena kebanyakan
AC sirkuit mengandung reaktansi, angka VA lebih besar dari daya yang
dihamburkan atau disampaikan sebenarnya dalam watt. Hal ini dapat menyebabkan
kebingungan dalam spesifikasi untuk pasokan listrik. Misalnya, persediaan
mungkin dinilai pada 600 VA. Ini tidak berarti dapat memberikan 600 watt,
kecuali peralatan di reaktansi bebas. Dalam kehidupan nyata, peringkat watt
sebenarnya dari power supply adalah 1/2 sampai 2/3 dari rating VA.
Ketika membeli sumberlistrik seperti catu daya tak terputus ( UPS ) untuk digunakan dengan peralatan
elektronik (termasuk komputer, monitor, dan peripheral lainnya), pastikan
spesifikasi VA untuk peralatan yang digunakan ketika menentukan peringkat
minimum untuk catu daya. Angka VA adalah nominal 1,67 kali (167 persen)
konsumsi daya dalam watt. Atau, Anda dapat memperbanyak VA dari power supply
sebesar 0,6 (60 persen) untuk mendapatkan ide yang baik dari kemampuan
daya-memberikan dalam watt. Besar daya listrik adalah hasil kali tegangan
dengan arus listrik. Watt juga sering di sebut dengan volt ampere (VA). Satu
watt sama dengan 1 VA, sedangkan 1 kVA (kilo volt ampere) sama dengan 1000 VA,
sama dengan 1000 watt. VA berbeda dengan V ataupun A saja. VA menyatakan satuan
daya listrik, sedangkan V saja menyatakan jumlah tegangan listrik dan A saja
menyatakan kuat arus listrik. itulah penjelasan dari 1 va watt