Selasa, 24 April 2018

1 VA Watt


Terkadang timbul pertanyaan 1 Ampere itu berapa watt, atau 1 Watt berapa Ampere, 1 Volt berapa Ampere, 1 Ampere berapa Volt, 1 watt berapa Volt, dan sebagainya. Bagi anda yang benar-benar awam tentang ilmu kelistrikan tentu hal ini menjadi suatu hal yang wajar untuk dipertanyakan, dan satu hal yang rasanya perlu untuk kita ketahui. Dalam ilmu listrik, kita memang mengenal berbagai satuan, dan diantara satuan-satuan listrik tersebut adalah Watt, Ampere dan Volt. Apa sebenarnya yang disebut dengan satuan Watt, Ampere dan Volt tersebut? Dan bagaimana perhitungan antara Watt, Ampere dan Volt?. Untuk lebih mengenal satuan Watt, Ampere dan Volt, terlebih dahulu kita harus mengenal definisi dari masing-masing satuan listrik tersebut.

·         Watt adalah satuan listrik untuk menyatakan besaran daya (Power) dari berbagai peralatan listrik, Satuan Watt biasa kita jumpai pada berbagai peralatan listrik yang biasa digunakan di rumah, seperti Lampu TL 36Watt, Setrika 300Watt, Mesin cuci 150Watt, Pompa air 250Watt, dan sebagainya. Satuan Watt disini menyatakan seberapa besar daya listrik yang dibutuhkan untuk menyalakan berbagai peralatan listrik tersebut. Selain itu, satuan Watt juga dapat kita temukan pada berbagai peralatan listrik lainnya, seperti Genset 1000Watt, Stabilizer 500Watt, dan sebagainya. Satuan Watt disini menyatakan seberapa besar daya listrik yang dapat dibebani atau ditanggung oleh berbagai alat listrik tersebut.



·         Ampere adalah satuan listrik untuk menyatakan besaran Arus listrik yang mengalir pada saat alat listrik digunakan. Satuan Ampere juga dapat kita jumpai pada berbagai peralatan listrik di rumah, Seperti MCB 2Ampere, Stopkontak 16Ampere, dan berbagai peralatan listrik lainnya. Satuan Ampere disini menyatakan seberapa besar arus listrik maksimal yang dapat dialirkan melalui alat listrik tersebut. Selain itu, Satuan Ampere juga dapat kita jumpai pada berbagai peralatan listrik lainnya, seperti Setrika listrik 220watt/ 1 Ampere, Mesin cuci 450Watt / 2Ampere, dan sebagainya. Satuan Ampere disini menyatakan besaran Arus yang mengalir saat alat listrik tersebut dinyalakan.





·         Volt adalah satuan listrik untuk menyatakan besaran Tegangan listrik yang dihasilkan atau dibutuhkan dari berbagai sumber listrik. Satuan listrik dapat kita jumpai pada berbagai alat listrik di rumah, seperti pada Lampu tertulis 220Volt, Mesin Cuci 220Volt, dan sebagainya. Satuan Volt disini menyatakan besaran tegangan listrik yang dibutuhkan untuk menyalakan berbagai alat listrik tersebut. Selain itu, Satuan Volt dapat kita jumpai pada berbagai pembangkit listrik, seperti Genset 220Volt, Genset 380 Volt/220Volt 3 fasa, dan sebagainya. Satuan Volt disini menyatakan besaran tegangan listrik yang dapat dihasilkan dari berbagai pembangkit listrik tersebut. 



Sebenarnya yang harus kita ketahui pertama kali adalah Volt, sebagai satuan Tegangan listrik yang pertama kali dihasilkan dari pembangkit (Genset/PLN), karena tanpa adanya Tegangan listrik maka tidak ada yang namanya Watt maupun Ampere. Tegangan listrik dihasilkan dari sebuah pembangkit listrik dengan prinsip kerja GGL, Tegangan yang dihasilkan sebelum digunakan disebut dengan GGL (E), lalu saat Tegangan listrik ini dialirkan ke berbagai alat listrik maka disebut dengan Tegangan Jepit (V). Lalu saat Tegangan dialirkan pada suatu alat listrik, maka akan menghasilkan Arus listrik yang disebut dengan satuan Ampere.

Besaran Arus listrik yang mengalir dari sumber listrik menuju Alat listrik dipengaruhi oleh seberapa besar nilai tahanan pada suatu alat listrik tersebut, dan hal ini biasa disebut dengan Daya listrik dalam satuan Watt. Hampir semua penduduk Indonesia menggunakan listrik dari perusahan BUMN PLN tapi kemungkinan banyak yang tidak tau daya listrik yang sebenarnya kita terima dari PLN tersebut. Terkadang kita juga dibuat kebingunan apakah listrik yang terpasang di rumah kita itu misalnya 900 VA atau 900 Watt?. Daya listrik sebenarnya ada 2 jenis, yaitu Daya listrik semu dan Daya listrik nyata. Apa perbedaannya?inilah perbedaannya :

Rumus Daya Listrik Semu:
Daya = Tegangan x Arus
P = V x I (dengan satuan VA)
Rumus Daya Listrik Nyata:
Daya = Tegangan x Arus x Koefisien Rata-rata
P = V x I x Cos Ø (dengan satuan watt)

Dari 2 rumus di atas, mari kita cek daya listrik yang terpasang di rumah kita. Kalau kita lihat daya listrik PLN yang terpasang adalah dengan satuan VA. Biasanya daya listrik pelanggan PLN untuk rumahan dengan tegangan 220 V sebagai berikut :

900 VA
1.300 VA
2.200 VA
3.500 VA
5.500 VA

Padahal peralatan listrik yang kita pakai sehari-hari biasanya jika kita lihat menggunakan satuan watt. Seperti lampu 5 watt, 10 watt, 100 watt dsb tidak menggunakan satuan VA. Maka untuk mengubah satuan VA menjadi dikalikan koefisien rata-rata yang pada umumnya nilainya 0,8. Jadi mari kita hitung daya nyata dari PLN tersebut di atas, yaitu:

900 VA x 0,8 = 720 watt
1.300 VA x 0,8 = 1.040 watt
2.200 VA x 0,8 = 1.760 watt
3.500 VA x 0,8 = 2.800 watt
5.500 VA x 0,8 = 4.400 wat

Jadi, kesimpulannya VA ≠ Watt

Watt adalah daya yang dibutuhkan oleh beban. VA bisa dikatakan daya yang disupply oleh sumber daya. jika kita teliti dengan peralatan elektronik, khususnya UPS. pada UPS biasanya tertera 750VA. bagi orang awam ,tentunya VA disamakan saja dengan Watt, yang berarti UPS ini mampu mensupply daya 750VA atau 750 Watt, tapi nyatanya tidak seperti itu. Watt adalah daya semu di kali faktor daya. faktor daya itu kurang dari satu (<= 1) coba, di cek pada UPS, apakah tertera berapa power factor atau faktor dayanya. jika tertera, maka beruntunglah, anda tinggal konversi VA ke Watt, dengan cara Watt = VA x Power Factor. sebagai contoh, anggaplah UPS 750VA memiliki power factor 80% maka Watt = 750 x 80% = 600watt. jadi UPS ini hanya mampu mensupply beban 600watt.

Jangan sampai UPS ini digunakan untuk beban 750 watt, karena UPS nya tidak akan mampu supply daya. kunci utama untuk mengetahui konversi VA ke Watt atau sebaliknya adalah power factor. power factor untuk beban resistif seperti lampu (dengan filamen), setrika, kompor listrik memiliki faktor daya = 1. power factor untuk beban kapasitif dan induktif < 1, tergantung besarnya kapasitansi atau induktansinya. contoh beban kapasitif dan induktif adalah komputer, motor listrik. Satuan Watt disebut daya dan untuk menghitung watt maka digunakan rumus daya yaitu :
Rumusnya adalah :

W= V x A

berarti Watt = Volt X Ampere
Maka dari itu fakta VA bukanlah watt karena VA adalah daya yang tersedia, sedangkan watt adalah daya yang digunakan, itulah sebabnya ada UPS 1200VA ternyata hanya mampu mengeluarkan 600Watt.

Beda VA dengan Watt :

VA dan Watt adalah satuan daya bedanya:

VA=VOLT X AMPERE

WATT=VOLT X AMPERE X COSQ

Jadi VA adalah daya semu, sedang WATT adalah daya nyata

Besar daya listrik adalah hasil kali tegangan dengan arus listrik. Watt juga sering di sebut dengan volt ampere (VA). Satu watt sama dengan 1 VA, sedangkan 1 kVA (kilo volt ampere) sama dengan 1000 VA, sama dengan 1000 watt. VA berbeda dengan V ataupun A saja. VA menyatakan satuan daya listrik, sedangkan V saja menyatakan jumlah tegangan listrik dan A saja menyatakan kuat arus listrik. Volt-ampere (VA) adalah pengukuran daya dalam arus searah ( DC sirkuit) listrik. Spesifikasi VA juga digunakan dalam arus bolak-balik ( AC ) sirkuit, tetapi kurang tepat dalam aplikasi ini, karena itu merupakan daya nyata , yang sering berbeda dari kekuatan sejati . Dalam rangkaian DC, 1 VA adalah setara dengan satu watt (1 W). Kekuatan, P(dalam watt) di sirkuit DC adalah sama dengan produk dari tegangan V (dalam volt s) dan saat ini saya (dalam ampere s): P = VI

Dalam suatu rangkaian AC, power dan VA berarti hal yang sama hanya ketika tidak ada reaktansi . Reaktansi diperkenalkan ketika sirkuit berisi induktor ataukapasitor . Karena kebanyakan AC sirkuit mengandung reaktansi, angka VA lebih besar dari daya yang dihamburkan atau disampaikan sebenarnya dalam watt. Hal ini dapat menyebabkan kebingungan dalam spesifikasi untuk pasokan listrik. Misalnya, persediaan mungkin dinilai pada 600 VA. Ini tidak berarti dapat memberikan 600 watt, kecuali peralatan di reaktansi bebas. Dalam kehidupan nyata, peringkat watt sebenarnya dari power supply adalah 1/2 sampai 2/3 dari rating VA.


Ketika membeli sumberlistrik seperti catu daya tak terputus ( UPS ) untuk digunakan dengan peralatan elektronik (termasuk komputer, monitor, dan peripheral lainnya), pastikan spesifikasi VA untuk peralatan yang digunakan ketika menentukan peringkat minimum untuk catu daya. Angka VA adalah nominal 1,67 kali (167 persen) konsumsi daya dalam watt. Atau, Anda dapat memperbanyak VA dari power supply sebesar 0,6 (60 persen) untuk mendapatkan ide yang baik dari kemampuan daya-memberikan dalam watt. Besar daya listrik adalah hasil kali tegangan dengan arus listrik. Watt juga sering di sebut dengan volt ampere (VA). Satu watt sama dengan 1 VA, sedangkan 1 kVA (kilo volt ampere) sama dengan 1000 VA, sama dengan 1000 watt. VA berbeda dengan V ataupun A saja. VA menyatakan satuan daya listrik, sedangkan V saja menyatakan jumlah tegangan listrik dan A saja menyatakan kuat arus listrik. itulah penjelasan dari 1 va watt