Struktur kabel merupakan suatu
generalisasi terhadap beberapa struktur yang menggunakan elemen tarik berupa
kabel sebagai ciri khasnya. Struktur ini bekerja terhadap gaya tarik sehingga
lebih mudah berubah bentuk jika terjadi perubahan besar atau arah gaya.
Struktur kabel merupakan struktur funicular dimana beban pada struktur
diteruskan dalam bentuk gaya tarik searah dengan material konstruksinya,
sehingga memungkinkan peniadaan momen.
Struktur kabel atau sambungan kabel merupakan salah satu struktur tradisional yang awalnya berupa jembatan
dan tenda. Jembatan dengan sistem kabel tarik awalnya diterapkan pada daerah
pegunungan seperti Himalaya atau di daerah hutan hujan seperti Peru. Kemudian berkembang
hingga Eropa
yang diprakarsai oleh Faustus Verantinus pada tahun 1616 yang menggunakan rantai sebagai pengganti kabel yang dingkurkan pada menara. Pada saat itu hingga menjelang abad ke-20, kabel hanya menjadi sistem yang membantu perkuatan karena belum dapat mengatasi factor beban angin.
Bangunan pertama adalah sebuah pabrik di pelabuhan Perancis yang dibangun tahun 1839. Terdiri atas dua gedung memanjang dengan ruang diantaranya sepanjang 40 m yang tertutup atap tanpa dinding. Atap didikat oleh sistem kabel catenary yang diangkurkan pada tower bangunan.
yang diprakarsai oleh Faustus Verantinus pada tahun 1616 yang menggunakan rantai sebagai pengganti kabel yang dingkurkan pada menara. Pada saat itu hingga menjelang abad ke-20, kabel hanya menjadi sistem yang membantu perkuatan karena belum dapat mengatasi factor beban angin.
Bangunan pertama adalah sebuah pabrik di pelabuhan Perancis yang dibangun tahun 1839. Terdiri atas dua gedung memanjang dengan ruang diantaranya sepanjang 40 m yang tertutup atap tanpa dinding. Atap didikat oleh sistem kabel catenary yang diangkurkan pada tower bangunan.
Keuntungan dan Kelemahan Struktur
Kabel
Keuntungan struktur kabel :
1. Elemen kabel merupakan elemen
konstruksi paling ekonomis untuk menutup permukaan yang luas
2. Ringan, meminimalisasi beban sendiri sebuah konstruksi
3. Memiliki daya tahan yang besar terhadap gaya tarik, untuk bentangan ratusan
meter mengungguli semua sistem lain
4. Memberikan efisiensi ruang lebih
besar
5. Memiliki faktor keamanan terhadap api lebih baik dibandingkan struktur
tradisonal yang sering runtuh oleh pembengkokan elemen tekan di bawah
temperatur tinggi. Kabel baja lebih dapat menjaga konstruksi dari temperatur
tinggi dalam jangka waktu lebih panjang, sehingga mengurangi resiko kehancuran
6. Dari segi teknik, pada saat terjadi penurunan penopang, kabel segera
menyesuaikan diri pada kondisi keseimbangan yang baru, tanpa adanya perubahan
yang berarti dari tegangan
7. Cocok untuk bangunan bersifat permanen.
Kelemahan struktur kabel
Pembebanan yang berbahaya untuk
struktur kabel adalah getaran. Struktur ini dapat bertahan dengan sempuna
terhadap gaya tarik dan tidak mempunyai kemantapan yang disebabkan oleh
pembengkokan, tetapi struktur dapat bergetar dan dapat mengakibatkan robohnya
bangunan
Secara Garis Besar, Struktur kabel dapat dibedakan menjadi:
1.
Struktur Kabel Tunggal Sistem Roda Sepeda ( Single Layer Sistem)
Pada
sistem ini dipakai satu susunan kabel yang menghubungkan cincin dinding luar
dari beton sebagai penahan tiang yang silindris ke cincin dalam di titik pusat
lingkaran dari baja. Dinding tepi melingkar dibuat dari beton tulang yang
tipis.
Penutup atap terdiri dari pelat beton prefabrikasi berbentuk baja yang didukung oleh kabel-kabel radial. Ujungnya ditekuk ke atas pada tulangan pelat. Agar stabil, pelat-pelat dibebani bata atau kantong-kantong berisi pasir sementara untuk memberi tarik tambahan pada kabel.
Lubang-lubang diantara dua pelat sebagai cetakan diisi adukan beron. Bilamana beton mongering, atap menjadi pelat yang monolit dan merupakan bundaran. Kabel akan memendek tetapi ditahan oleh beton tepi yang merupakan silinder yang telah membantu.
Jadi atap beton yang melengkung ke bawah itu mendapat prategang dari kabel-kabel, sehingga cukup kaku untuk menahan flutter effect (mengepak seperti sayap). Drainase air hujan dilakukan dengan memompa air yang ada di atas atap melalui pipa-pipa.
Penerapan Struktur Kabel dalam Arsitektur
Struktur kabel merupakan suatu generalisasi terhadap beberapa struktur yang menggunakan elemen tarik berupa kabel sebagai ciri khasnya. Struktur ini bekerja terhadap gaya tarik sehingga lebih mudah berubah bentuk jika terjadi perubahan besar atau arah gaya. Struktur kabel merupakan struktur funicular dimana beban pada struktur diteruskan dalam bentuk gaya tarik searah dengan material konstruksinya, sehingga memungkinkan peniadaan momen.
Penutup atap terdiri dari pelat beton prefabrikasi berbentuk baja yang didukung oleh kabel-kabel radial. Ujungnya ditekuk ke atas pada tulangan pelat. Agar stabil, pelat-pelat dibebani bata atau kantong-kantong berisi pasir sementara untuk memberi tarik tambahan pada kabel.
Lubang-lubang diantara dua pelat sebagai cetakan diisi adukan beron. Bilamana beton mongering, atap menjadi pelat yang monolit dan merupakan bundaran. Kabel akan memendek tetapi ditahan oleh beton tepi yang merupakan silinder yang telah membantu.
Jadi atap beton yang melengkung ke bawah itu mendapat prategang dari kabel-kabel, sehingga cukup kaku untuk menahan flutter effect (mengepak seperti sayap). Drainase air hujan dilakukan dengan memompa air yang ada di atas atap melalui pipa-pipa.
Penerapan Struktur Kabel dalam Arsitektur
Struktur kabel merupakan suatu generalisasi terhadap beberapa struktur yang menggunakan elemen tarik berupa kabel sebagai ciri khasnya. Struktur ini bekerja terhadap gaya tarik sehingga lebih mudah berubah bentuk jika terjadi perubahan besar atau arah gaya. Struktur kabel merupakan struktur funicular dimana beban pada struktur diteruskan dalam bentuk gaya tarik searah dengan material konstruksinya, sehingga memungkinkan peniadaan momen.
2.
Struktur Kabel Ganda Sistem Roda Sepeda (Double Layer Sistem)
Sistem kabel ganda
terdiri atas dua susunan kabel yang letaknya tidak sebidang, tidak berpotongan
tetapi bersilang. Kedua susunan kabel ini merupakan struktur utama dari atap,
susunan yang satu melengkung ke atas dan susunan yang lainnya melendut ke bawah.
Kedua susunan kabel dijaga supaya tetap pada tempatnya oleh penunjang-penunjang
tekan dengan berbagai panjang yang masing-masing dapat disetel.Bahan atap terdiri dari pelat metal prefabrikasi. Atap bebas dari bahaya flutter effect karena gaya tarik dalam kabel yang cukup besar membuat susunan keseluruhan lebih kaku daripada kabel-kabel yang digantungkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar